KOMUNITAS MUSIK METAL DI INDONESIA MEMILIKI PENGGEMAR YANG MASSIF. TIDAK SAJA PENGGEMAR MUSIK CADAS INI BERJUMLAH BANYAK. AKAN TETAPI EO (EVENT ORGANIZER)/PENYELENGGARA FESTIVAL MUSIK METAL DI INDONESIA TERMASUK TERGOLONG BESAR DAN KOMPAK.
Banyak panggung metal di Indonesia digelar di lapangan terbuka dijalankan dari berbagai komunitas di sejumlah daerah. Sistem tata suara, panggung dan dekorasi, tata lampu yang intens di berbagai venue bertema musik metal. Banyak penyelenggara meskipun diadakan dalam venue skala kecil, mereka mampu mengundang band asing sebagai bintang tamu di konser metal. Namun tidak sedikit pula sejumlah EO professional melangsungkan event musik metal skala internasional secara rutin di lapangan terbuka setiap tahunnya, dari siang hingga tengah malam. Komunitas metal sangat solid, di antaranya terdiri dari komponen penikmat musik metal, musisi, dan EO yang luar biasa. Dalam masa pandemi, komunitas metal jugamenggelar konser virtual yang pertama di Indonesia, diadakan di salah satu venue tertup di salah satu kafe di kawasan Jakarta Selatan. Event bernama “Live from Venom Gelegar Merdeka” diadakan pada akhir Agustus 2020 lalu. Konser musik metal yang umumnya selalu dipenuhi oleh pengunjung. Namun kali ini, demi mengikuti protokol kesehatan tanpa dihadiri oleh penonton setianya, yaitu hanya tim produksi dan segelintir media yang mendukung acara yang disiarkan langsung di kanal Youtube Live From Venom Indonesia. Para Headbanger (sebutan penikmat musik metal) bisa menyaksikan konser ini dari rumah.
Foto: Fajar Arianto
BAND METAL SENIOR
Band yang tampil dalam konser virtual tersebut adalah Hellcrust, Straightout, dan Siksa Kubur. Ketiga band ini sudah cukup lama menyelami dalam komunitas band genre death metal. Band yang dibuka oleh Hellcrust dengan personil Andyan Gorust (Drummer), Nyoman “Bije” Saputra Wardana (Gitaris), Arslan “Alan” Musyfia (Bassis), Dirk “Derik” Marthin (Gitaris), dan Septian “Asep” Maulana (Vokalis) membuka panggung musik ini selama empat puluh lima menit pertama. Aksi berikutnya adalah Straighout yang dengan personil Dimas (vokalis), Pipinx (gitaris), Nyoman (gitaris), Ipank (bassis), dan Prama (drummer). Kemudian aksi ketiga ditutup dengan band deth metal senior Siksa Kubur yang kerap gonta ganti personil. Siksa kubur – tampil dalam durasi sekitar empat puluh menit – digawangi oleh Rudi Harjianto (vokalis), Andre Tiranda (Gitaris), Adhitya Perkasa (drummer), dan Dena Prabandara(Bass).

KONSER VIRTUAL
Ketiga band yang sudah dibekali jam terbang tinggi, tampil all-out layaknya mereka ditonton langsung di hadapan penggemarnya. Perform yang disiarkan langsung di kanal Youtube digarap secara professional dan menyenangkan. Dalam venue ini dengan panggung berukuran luas, setiap band didukung backline standar musik metal. Tidak aneh jika sejumlah amplifier gitar standar metal bertengger dan disiapkan oleh tim produksi. Beberapa titik kamera juga sudah disiapkan kebutuhan visual yang dinamis. Peran divisi broadcasting merupakan jantung event musik tersebut. Tim broadcast tentu bertanggung jawab agar keluaran audio dan visual menjadi maksimal. Pada saat manggung audio yang dikeluarkan pada Youtube harus maksimal agar bisa didengar oleh pemirsa dengan nyaman dan masih mendapatkan karakter sound metal. Tetapi tidak demikian di venue langsung, sound yang dikeluarkan hanya sebatas kebutuhan monitor seluruh personil yang tampil pada malam itu. Artinya, musisi hanya mendengar musik secara keseluruhan dan instrumen masing-masing personil hanya dari wedges. Termasuk vokal yang hanya dikirim ke seluruh monitor sesuai kebutuhan band. Sound keseluruhan tidak dikirim ke speaker utama (FOH). Hal paling utama, seluruh personil dari masing-masing band tetap bermain senyaman mungkin dengan cara mendengar monitor panggung yang maksimal layaknya konser yang sesungguhnya. Sound secara keseluruhan tidak dikirim ke speaker utama yang notabene tidak ada penonton. Termasuk sound vokal tidak dikeluarkan di speaker utama (FOH). Peran sound engineer FOH hanya bertugas me-mix semua input channel yang dikirim dari panggung (backline) ke mixer. Termasuk mixing keluaran bunyi di monitor dan master out (yang dikirim ke channel Youtube). Jadi, final mixing yang sempurna di dengar pada Youtube. Maka jalur audio dari mixer FOH dikirim ke bagian broadcast yang diteruskan ke Youtube channel Live From Venom Indonesia, pada akhirnya dinikmati oleh permirsa melalui laptop, smart tv, maupun gadget.
Teks: Fajar Arianto
