Seorang Audiophile sejati, tentunya membutuhkan referensi akan “kejujuran” tata suara miliknya. Boleh jadi dia memiliki beberapa set tata suara (sound system) dengan harga yang variative, mulai jutaan, puluhan juta, ratusan juta, bahkan miliaran. Namun akan bertambah bingung jika semua perangkat tersebut reproduksi suaranya berwarna suara beda. Manakah yang benar? Speaker Monitor PSI Audio bisa menjadi referensinya.
By AUDIOPRO
Sudah seharusnya, penyandang julukan “audiophile maniak”, wajib sering mengunjungi pagelaran musik hidup, supaya telinganya terasah tajam. Tetapi, mengingat sebagian audiophile tingkat atas itu tidak punya banyak waktu luang, Maka mengunjungi gedung pertunjukan musik bukan hal mudah. Dalam susunan tata suara, yang paling riskan adalah bagian tranduser berdaya tinggi. Dalam hal ini adalah loudspeaker. Artinya,lebih dari 70% kualitas tata suara , pada kemampuan tranduser “speaker” menterjemahkan parameter besaran listrik menjadi besaran akustik.
Memerlukan Speaker Monitor
Menggunakan speaker MONITOR, adalah cara yang paling mudah untuk mendapatkan Referensi “kejujuran”. Speaker monitor sering dipakai di studio rekaman. Salah satu tugasnya adalah untuk menelaah karakter dan warna bunyi instrument yang direproduksi oleh seperangkat audio elektronik baik secara live atau recording. Melalui pengamatan speaker monitor, seorang penata mixer dapat menata suara reproduksi instrument musik / penyanyi semirip mungkin dengan bunyi aslinya. Dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Penulis berpikir alangkah baiknya bila setiap audiophile memiliki speaker monitor yang akurat sebagai acuan bunyi. Misalnya bagaimana bunyi detail instrument trumpet yang mendekati bunyi aslinya?.
Sebuah speaker monitor ibarat mikroskop yang mampu membesarkan benda kecil. Sehingga mampu menegaskan detail bunyi suatu instrument musik hasil reproduksi perangkat elektronik. Ada pertanyaan bagus, Apabila speaker monitor mampu menjadi acuan bunyi instrument musik yang mirip aslinya, mengapa audiophile tetap memakai speaker Hi end yang mahal?. Mengapa tidak memakai speaker monitor saja? Jawabnya sederhana, ibarat pecinta steak dan sashimi, mereka sangat menyukai yang bersifat raw ( mentah dan murni ) tapi bukan berarti tidak menyukai yang dipanggang atau digoreng ataupun dibumbui seperti rendang atau gurame asam manis. Rempah dan bumbu di dunia diciptakan oleh Nya untuk memperkaya rasa dan kita jadi tidak monoton hidup di dunia ini, pun demikian dengan telinga kita. Tidak ada yang salah dengan mendengarkan suara yang berbumbu dan beragam rasa. semua karunia yang diatas dan kita layak bersyukur dan menikmatinya.
PSI AUDIO A-14M
Berangkat dari ide penulis, penulis tertarik dengan produk buatan Swiss bermerek PSI AUDIO. Kebetulan sudah hadir di Indonesia. PSI AUDIO mulai hype saat ini diantara profesional di dalam dunia reproduksi suara. Baik untuk studio rekaman ataupun pembuatan filem, karena kualitas buatan Swiss dan tidak mahal. Penulis mencoba dua tipe speaker monitor PSI yakni yang kompak PSI A-14M (2 jalur) dan yang besar PSI A-25M (3 jalur). Untuk edisi kali ini diuraikan PSI A-14M dan di edisi mendatang diulas PSI A-25M. Speaker PSI A-14M adalah speaker aktif , dan mungil. Cocok untuk ruangan kecil. Kami menguji kehandalan speaker ini dengan menggunakan perangkat pelengkap CD player Audio Note CD-4.1x, pre amplifier Audio Note M-2 Balance Phono dan perkabelan Audio Note.
Di dalam kabinet speaker PSI A-14M tersedia power amp 110 Watts untuk woofer 6” dan power amp 45 Watts untuk tweeter kubah 1”. Dengan memakai album CD Ella Fitzgerald “Sing Cole Porter” dan album Ingram Washington “What A Difference A Day Makes” kami menguji kehandalan speaker monitor ini. Dari uji coba kami berkesimpulan bahwa speaker ini mampu mengangkat granulate dari vokal Ella dan Ingram. Timbre vokal tersimak jelas dan gamblang juga bunyi trumpet, perkusi dan kontra bass sangat nyata dan detil. Bukan hanya itu background noise juga terangkat sehingga musik tersimak seperti nyata banget, meski ini akan menjadi catatan buat audiophile, mereka akan bilang “kasar” Tetapi bila anda mau menyimak keaslian vokal dan bunyi instrument musik – inilah bunyi aslinya.
Artikel Diatas juga terdapat dalam majalah digital Audiopro edisi 50. Dapatkan juga artikel menarik lainnya hanya dengan download secara FREE! melalui link dibawah.
